Empati

KEMARIN, Senin (7/7), saya mendapatkan sebuah teguran keras. Dan itu terus membekas dalam ingatanku. Setelah aku cerna dalam-dalam, dan aku terjemahkan dalam sebuah perenunganku. Aku kemudian mendapatkan sebuah pelajaran berharga.
Aku kini sadar, selama ini, aku tak acuh terhadap lingkungan sekitarku. Aku sibuk dengan diriku sendiri. Biarlah orang lain seperti itu dan untungnya bukan saya. Sense untuk menolong orang lain itu kurang dan bahkan sangat kurang.
Padahal jika saya sedikit dapat membuka mata, telinga dan semua indera yang ada sama aku, pastinya aku tidak akan tak acuh sama keadaan sekitarku.
Saya kemudian teringat dengan perkataan orang bijak, tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Bahwa memberi itu lebih baik dari pada menerima.
Selain itu, saya juga teringat sebuah kalimat bahwa, jika kamu ingin dihargai maka hargailah orang terlebih dahulu. Jika kamu ingin orang lain berempati sama kamu maka terlebih dahulu kamu harus berempati kepada orang lain.
Teguran keras itu, akan selalu saya ingat. Dan aku tanam dalam-dalam di sanubariku. Hingga itu tak lagi terulang dan menjadi kebiasaan. Hingga akhirnya menjadi karakter dalam diriku.

Amien…

Komentar