PERJALANAN KE BIRA


Perjalanan kali ini dalam rangka melepas lelah setelah berusaha untuk jadi pengusaha kecil-kecilan. Beberapa bulan sebelum perjalanan ke Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kami berlima, diberikan kesempatan untuk membangun sebuah usaha. Sistemnya, kami mendapat modal dari Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti) untuk mewujudkan perencanaan bisnis kami.

Saat itu, kami punya ide untuk melakukan bisnis roti dan makanan yang sehat bagi anak-anak SD, SMP dan SMA. perusahaan kami beri nama "School Snack".
Kami telah merencanakan semuanya dengan matang. Mulai dari jenis barang yang akan di jual, pemasarannya di mana?, dan perputaran modal.


Kami juga sampai melakukan survei kecil kecilan ke sekolah yang akan menjadi "pasar" produk kami.

selain itu, tempat pembuatan produk, pegawai dan gerobaknya pun telah kami persiapkan.

Tapi, meski telah kami rencanakan dengan matang. tetap saja ada yang tidak sesuai dengan rencana. kurangnya komunikasi dan kesibukan masing-masing dari tim sehingga fokus dengan bisnis tidak berjalan sesuai dengan rencana.

meski pada akhirnya usaha ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, tetap saja ada kepuasan tersendiri. karena kami telah berusaha sesuai dengan kemampuan kami masing-masing.

tim kami terdiri dari
direktur : yunita dewi masitoh (teknik industri angkatan 2005)
manajer keuangan : Haryati Harnang (akuntansi angkatan 2006)
manajer sumber daya manusia : yulia khaerati kanni (teknik industri 2005)
manajer operasional : armansyah rachim (teknik sipil angkatan 2005)
manajer perlengkapan: akbar (teknik mesin angkatan 2005)

Kelima orang ini lah yang telah bekerjasama hingga pada titik darah penghabisan.

Perjalanan ke Bira
Setelah berusaha sekuat tenaga, kami berlima sepakat untuk berlibur sejenak. melupakan rutinitas tiap hari di makassar.

Hanya sedikit pilihan tempat kala itu. Hanya Malino, Kabupaten Gowa. dan Tanjung Bira, Bulukumba

Tanpa berpikir panjang, semua sepakat memilih Tanjung Bira. Banyak alasan sehingga memilih tempat yang kata orang pembuatan perahu phinisi.

pertama, pasir putih yang jarang di dapat di tempat2 lain
kedua, panorama laut yang katanya seperti Pantai Kuta di Bali
ketiga, Banyak pelancong dari dalam dan luar negeri yang kesana.
keempat, budget untuk kesana cukup.
kelima, belum pernah kesana.


setelah di bira. Tak ada penyesalan memilih tempat itu.

Dengan 250 rbu per malam, kami telah mendapat satu rumah dengan dua tempat tidur, dan ber-AC. Air lancar dan dekat dengan pantai.

sore hari, kami merasakan bagaimana pemandangan sunset.


menyebrang ke pulau seberang, merasakan sensasi bawah laut. Dengan karang-karang yang masih utuh dan jenis jenis ikan. Ditambah lagi dengan airnya yang jernih.
satu kata : MANTAP!!!



Komentar

  1. weetz, serunyaa ^o^
    berapa disewa alat2 snorkling begituan?

    BalasHapus
  2. kalau tidak salah ingat Rp 20 ribu rupiah.. tapi jelek kualitasnya...

    kalau saya lebih baik kamu cari sama anak kelautan atau biologi biasanya lengkap mereka punya itu..

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan tulis komentar anda di sini