Weekend.

"Kemana Weekend minggu ini?" tanya teman saya memulai pembicaraan.
Saya sejenak berpikir sebelum menjawab.
"Tidak ada hal yang spesial sih minggu ini" jawabku sekenanya.
"emangnya kenapa?" tanyaku penasaran.
"tidak!" jawabnya spontan.
"hanya sekadar bertanya" tambahnya lagi.
"aneh" gumamku saat dia mulai berlalu dari hadapanku.

Tak lama setelah kepergiannya. Saya kembali berpikir, enaknya ngapain di akhir minggu. Dalam pikiranku mulai menerawang. Berimajinasi sendiri dan membayangkan tempat tempat yang menarik untuk dikunjungi.


Tapi semua akhirnya buyar. Imajinasi itu berangsur angsur hilang setelah mendapat pesan pendek dari seorang perempuan. Perempuan yang telah bersamaku sejak kecil. Perempuan yang kini telah menjadi dewasa dan terlihat ayu. Eits.... tapi jangan salah paham dulu. Perempuan itu adalah kakak ku yang tertua.

Isi pesannya, kosongkan waktu mu untuk akhir minggu ini. Soalnya kita akan pergi ziarah kubur.

Sejenak aku terdiam. Terakhir kali saya pergi ziarah kubur itu saat duduk SMA. "hmm.. lama juga," gumamku dalam hati.

***

Akhir Minggu pun tiba. Saya mulai berangkat pukul 9 pagi hari. Hanya butuh setengah jam untuk sampai di desa tempat kelahiranku. Selain untuk ziarah kubur, saya juga ingin bersilaturahmi dengan nenek ku dan semua saudara saudara ayahku. Oh iya, kuburan yang ingin saya datangi adalah Ayahku.

Setelah puas melepas kangen dengan keluarga, saya mulai bersiap untuk berangkat. Tapi, butir butir air mulai tumpah dari langit. tik tik tik... semakin lama semakin deras. Perjalanan akhirnya tertunda untuk sementara waktu.

Kami baru bisa berangkat pukul 3 sore hari. Perjalanan yang kami tempuh cukup jauh. sekitar 2 km. Tak ada kendaraan yang bisa digunakan. Hanya berjalan kaki. Soalnya letaknya berada di tengah hamparan sawah. Tak ada akses untuk kendaraan. Apalagi habis hujan. Medannya kebanyakan berlumpur. Beberapa kali kaki harus tertanam sampai lutut.

Meski jauh, itu tidak terasa. Pemandangan hamparan sawah yang hijau dan bulir bulir padi yang telah menguning. Dikejauhan terlihat gunung gunung yang berbaris bersama pepohonan dibawahnya. Langit tak kalah indahnya. Habis gelap terbitlah terang. Seperti itu lah langit sore itu. Dengan hiasan pelangi yang bergantung di sana.
Maha Besar Allah.

Setelah berjalan selama hampir setengah jam, akhirnya sampai juga. Kutatap batu batu nisan yang berjajar. Tak banyak. Hanya beberapa. Kulihat nama nama yang terukir disetiap batu batu itu.

Ada perasaan aneh dari dalam tubuhku. Apalagi saat mataku tertuju pada salah satu nama yang cukup akrab di kepalaku. Nama yang selalu saya rindukan. Yang tak akan pernah saya liat lagi wujudnya.

Ku hela nafas dalam dalam. Berulang kali saya lakukan. Hal itu membuatku tenang.
"huuush......hummmmm..."
ku lakukan lagi. Sampai akhirnya saya tenang.

Ku panjatkan doa kepada sang khalik.
Lam ku terdiam. dan ku ucap amin.

***

Hidup memang tidak yang akan tahu bagaimana akhirnya. Semoga engkau tenang di sana. amin.

Komentar

  1. salah satu manfaat kita ziarah kubur adalah mengingatkan bahwa kita juga nantinya akan mati...

    BalasHapus
  2. yup... justru itulah selalu kita bersyukur akan hidup yang masih dbrikan///

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan tulis komentar anda di sini