Setiap orang punya potensi. Itulah yang diucapkan salah seorang teman ketika berbincang di sebuah kafe di Makassar. Ketika melihat orang yang pintar main gitar. Anda juga berpotensi bisa main gitar. Ketika melihat orang jago menggambar, Kita juga berpotensi untuk bisa menggambar. Karena kita diciptakan memiliki tangan, kaki, penglihatan, pemikiran dan semua struktur organ yang sama.
Melihat orang yang jago memetik gitar jangan berpikir ketika lahir dia sudah jago meliuk liukkan jarinya di senar gitar tersebut. Tapi ada tahapan yang dilalui. Yang namanya latihan dan konsistensi. Seorang pemain gitar harus berkali kali memetik gitar dan memindahkan jari jarinya dari tindisan yang satu ke tindisan yang lain. Sampai sampai jari tangannya terkelupas seperti terkena panas.
Saya yakin sekali setiap orang punya potensi yang sama. Awalnya saat melihat orang memainkan melodi gitar, saya merasa sangat sulit. Kok bisa dia melakukan seperti itu. Memetik gitar tanpa melihat senarnya. Seakan dia sudah tahu tindisan nada nadanya tanpa harus melihatnya.
Saat saya mencoba pertama kali, betul, memang terasa sulit. Untuk bisa menindis senarnya butuh sedikit tekanan. Sehingga jari jariku terasa sangat kaku dan pegal. Saat memindahkan dari kunci satu kunci lainnya, butuh beberapa menit. Soalnya harus bisa pastikan posisinya sudah tepat atau belum. Yang jelas terasa sangat sulit.
Tapi, beberapa minggu kemudian. Setelah melakukan beberapa kali latihan sampai tangan melepuh, akhirnya saya bisa memainkan satu lagu. Dengan sekali kali melihat senar ketika harus memindahkan tindisan nada. Meski satu lagu tapi saya bisa.
Hal ini sama halnya dengan main piano, main bola, main biola dan permainan lainnya.
Memang tak mungkin bisa kalau kita mengharapkan hasil yang instan. Bahkan pemain pro sekalipun belajar dari bawah. Yang dibutuhkan untuk bisa memunculkan potensi itu hanya keinginan besar, latihan dan konsistensi. Ketika itu terjaga maka kita akan heran sendiri pada akhirnya. Ternyata saya bisa.
Melihat orang yang jago memetik gitar jangan berpikir ketika lahir dia sudah jago meliuk liukkan jarinya di senar gitar tersebut. Tapi ada tahapan yang dilalui. Yang namanya latihan dan konsistensi. Seorang pemain gitar harus berkali kali memetik gitar dan memindahkan jari jarinya dari tindisan yang satu ke tindisan yang lain. Sampai sampai jari tangannya terkelupas seperti terkena panas.
Saya yakin sekali setiap orang punya potensi yang sama. Awalnya saat melihat orang memainkan melodi gitar, saya merasa sangat sulit. Kok bisa dia melakukan seperti itu. Memetik gitar tanpa melihat senarnya. Seakan dia sudah tahu tindisan nada nadanya tanpa harus melihatnya.
Saat saya mencoba pertama kali, betul, memang terasa sulit. Untuk bisa menindis senarnya butuh sedikit tekanan. Sehingga jari jariku terasa sangat kaku dan pegal. Saat memindahkan dari kunci satu kunci lainnya, butuh beberapa menit. Soalnya harus bisa pastikan posisinya sudah tepat atau belum. Yang jelas terasa sangat sulit.
Tapi, beberapa minggu kemudian. Setelah melakukan beberapa kali latihan sampai tangan melepuh, akhirnya saya bisa memainkan satu lagu. Dengan sekali kali melihat senar ketika harus memindahkan tindisan nada. Meski satu lagu tapi saya bisa.
Hal ini sama halnya dengan main piano, main bola, main biola dan permainan lainnya.
Memang tak mungkin bisa kalau kita mengharapkan hasil yang instan. Bahkan pemain pro sekalipun belajar dari bawah. Yang dibutuhkan untuk bisa memunculkan potensi itu hanya keinginan besar, latihan dan konsistensi. Ketika itu terjaga maka kita akan heran sendiri pada akhirnya. Ternyata saya bisa.
berkunjung sob..sukses selalu yah..:)
BalasHapussalam kenal aje..
Betul sekali tidak ada yang instan. Perlu ketekunan dan keseriusan, termasuk dalam mempelajari sesuatu.
BalasHapusDalam hidup memerlukan proses, bila ada orang yang akan memberikansesuatu dalam bentuk instan terkadang saya tertawa dalam hati. Karena orang tersebut lupa bahwa Tuhan saja menaciptakan alam raya dan jagad raya ini berserta isinya melalui proses alam. Ynagmana proses alam itu merupakan suatu hukum atau pun kodrat Tuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini.
BalasHapusJadi dengan kata lain setiap manusia yang ada dipermukaan bumi ini memiliki potensi untuk maju dan berkembang.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
terima kasih atas kunjungannya.//
BalasHapusPotensi muncul karena ada kemauan dan kerja keras :)
BalasHapusyup..
BalasHapusseperti itulah potensi yang dimiliki.
lama baru ke sini lagi...jd ingat gitarku wkt masih smu dulu..ehhehehe...belajar otodidak, sambil selalu beli majalah yg ada acordnya..sampai jari mengelupas trus kapalan, iiiihhh...tulisanmu ini bikin saya rindu sama gitarku itu...:)
BalasHapushaahaha...
BalasHapussalam mbak
lama juga tidak berkunjung ke lapaknya mbak..
yang selalu punya cerita yang tak gampang ditebak endingnya..
hehehe
yup...setuju sekali
BalasHapusbisa karena terbiasa
BalasHapusyup...
BalasHapushanya perlu diasah saja supaya lebih tajam...
salam