Naik pesawat baling-baling melintasi daerah punya keseruan sendiri. Karena keterbatasannya untuk terbang tinggi, membuat penumpang bisa melihat indahnya pemandangan dari atas.
Menggunakan pesawat kecil saat terbang ke suatu daerah memunculkan ketakutan sendiri. Soalnya pesawat tidak bisa terbang di ketinggian yang terlalu tinggi. Sehingga jika hujan atau melintasi awan gelap, pesawat akan mengalami turbulensi dan goncangannya akan sangat terasa.
Menggunakan pesawat kecil saat terbang ke suatu daerah memunculkan ketakutan sendiri. Soalnya pesawat tidak bisa terbang di ketinggian yang terlalu tinggi. Sehingga jika hujan atau melintasi awan gelap, pesawat akan mengalami turbulensi dan goncangannya akan sangat terasa.
Pemandangan Bandara Sultan Hasanuddin di pagi hari |
Tapi ada satu hal
menarik menggunakan pesawat kecil utamanya pesawat ATR 72 600. Hal ini saya
rasakan ketika terbang dari Makassar (Bandara Sultan Hasanuddin) ke Luwuk
(Bandara Syukuran Amiruddin). Dengan baling-baling yang berputar di kedua
sayapnya, pesawat kemudian take off sekitar pukul 06.30 di pagi hari.
Awalnya semua
biasa-biasa saja. Tapi setelah terbang beberapa menit saya pun menengok keluar
jendela pesawat. Sebuah pemandangan yang indah terhampar di hadapan mata. Matahari
pagi mulai terbit, menyinari hamparan pegunungan yang masih diselimuti kabut. Warna
jingga bercampur warna kebiru biruan ditambah dengan hijaunya tetumbuhan
pegunungan. Sungguh sebuah lukisan alam yang menawan.
Sepanjang perjalanan,
saya pun bisa melihat topografi sulawesi. Dari hamparan bukit, hamparan
pegunungan hingga riuhnya aktifitas orang orang kota di pagi hari. Tidak hanya
itu, refleksi awan dan biasan sinar matahari pagi pun tanpa elok dilihat dari
ketinggian. Di tambah jalur yang dibuat oleh Kapal kapal yang laju di atas laut
menambah semarak pemandangan pagi hari.
Akhirnya saya
merasa beruntung bisa menyaksikan pemandangan yang indah tersebut. Oh ya, satu
saran, jika ingin merasakan sensasi tersebut, berikut beberapa tips yang bisa
di coba:
Pertama, Jika sekadar jalan-jalan, hindari menggunakan pesawat kecil saat
musim hujan
Maksud hati ingin
menikmati pemandangan di atas pesawat, tapi karena musim hujan tiba, jadinya
sepanjang perjalanan jadi horor. Karena sepanjang perjalanan terjadi turbulensi
atau goncangan.
Kedua, persiapkan kamera
Sayang jika
pemandangan yang elok lantas tidak di dokumentasikan. Kalau bisa bawa kamera
poket saja, biar tidak ribet.
Ketiga, usahakan posisi berada di dekat jendela.
Ini yang agak
susah. Karena pas check in kita tidak bisa menentukan posisi. Hehehe jadi
sistemnya untung-untungan. Kalau kreatif bisa gombalin petugas check in nya,
siapa tahu bisa dikasi kursi di dekat jendela hehehe.
Oh ya, berikut
dokumentasi perjalanan yang sempat saya dokumentasikan.
Sesaat sebelum penumpang menaiki pesawat ATR 72 600 dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ke Bandara Syukuran Aminuddin Luwuk Banggai |
View dari balik jendela pesawat |
Pemandangan dari atas pesawat ATR 72 600 saat pagi hari melintasi deretan pegunungan di Sulawesi Selatan |
Landing di Bandara Syukuran Aminuddin Luwuk Banggai |
Komentar
Posting Komentar
silahkan tulis komentar anda di sini