Hampir Seratus Wartawan Dunia Tewas Demi Berita

Saat hujan membasahi Kampus Merah julukan untuk Kampus Universitas Hasanuddin, saya asyik browsing di internet. karena tidak bisa kemana mana, lebih baik mengisi waktu dengan hal hal yang menurutku lebih berguna dari sekadar duduk dan nonton hal yang gak jelas, pikirku dalam hati.

Dari dua jam saya duduk di depan komputer, banyak informasi yang menarik yang saya temukan.

salah satu judul yang menurutku cukup informatif dan juga sempat membuatku termenung adalah berita dari yahoo.com. berita ini di kutip dari liputan 6 sctv dan entah dari televisi nasional ini memperolehnya.

judulnya :  

Hampir Seratus Wartawan Dunia Tewas Demi Berita

Liputan6.com, London: Sebanyak 97 wartawan di seluruh dunia tewas akibat pekerjaan mereka sepanjang 2010. "Rata-rata hampir dua wartawan tewas dalam sepekan," jelas juru bicara Lembaga Keamanan Berita Internasional (INSI) di London, Inggris, Rabu (12/1).



INSI merinci, 85 wartawan dibunuh dan sisanya tewas dalam tembak-menembak atau kecelakaan, termasuk seorang juru kamera di Guatemala yang dihantam lahar dan batu ketika mengambil gambar letusan gunung berapi.

"Itu harga yang sangat mahal yang harus dibayar untuk berita kita," kata Direktur INSI Rodney Pinder. "Sebagian besar dari korban bukan wartawan asing yang ditugaskan ke medan perang, tapi wartawan yang bekerja untuk negara mereka, berusaha untuk membongkar kejahatan dan korupsi."

Pakistan adalah negara paling "mematikan" dari 30 negara yang diteliti, diiikuti Mesksiko, Honduras, dan Irak. Tahun lalu, 16 wartawan tewas di Pakistan, sedangkan di Meksiko dan Honduras tercatat masing-masing 10 wartawan, dan Irak dengan enam wartawan.

Pakistan juga disebut sebagai negara paling berbahaya bagi wartawan tahun lalu oleh Wartawan Tanpa Perbatasan dan Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ)--jugaanggota INSI. Tapi, CPJ menggunakan kriteria berbeda untuk mencatat penyebab kematian wartawan dalam tugas.

Pada 2009 lalu, sebanyak 133 wartawan tewas demi berita.(ANT/SHA)

Membaca berita ini, membuatku berpikir profesi ini sungguh mulia dan sangat menantang. sampai harus mengorbankan nyawa...

luar biasa...
sangat mulia.

salam dan doa kudedikasikan kepada wartawan yang berjuang untuk menyampaikan pesan kebenaran kepada dunia.

Komentar