Melintasi Waktu di Museum La Galigo

Bagi pembaca jokka jokka, kali ini saya akan berbagi perjalanan ke museum. Bagi anda yang ingin melepas penat dengan kehidupan kota dan panasnya makassar. dan sudah bosan dengan perjalanan ke pantai dan gunung. Coba saja perjalanan yang berbeda kali ini. Anda mungkin akan menemukan kesenangan sendiri.

Banyak yang beranggapan bahwa perjalanan ke museum membosankan dan tidak menarik, tapi menurutku perjalanan yang saya lakukan seru juga. Dari perjalanan kali ini, kita seolah olah berjalan ke masa lalu. Menyusuri lorong waktu hingga Kita bisa melihat bagaimana masa lalu dan apa yang terjadi di masa lalu di depan mata kita.


Awalnya saya hanya iseng menyusuri kota makassar hingga saya melewati salah satu benteng yang terkenal di Makassar, Benteng Fort Roterdam. Benteng ini merupakan peninggalan kerajaan gowa-tallo yang dibangun pada tahun 1545. Wah, usia sudah hampir 500 tahun. Kini kita masih bisa menikmati kemegahannya.

View benteng roterdam dari museum la galigo /arman

Bagi yang sudah sering kesini tentu sudah tahu bagaimana bentuk dari benteng yang awalnya dibangun dari tanah liat ini. Dari depan kita bisa melihat batu batu padas yang tersusun menjulang hingga lebih kurang lima meter (kalau tidak salah).

Hal yang menarik dari benteng ini, katanya bentuknya seperti seekor penyu yang hendak merangkat turun kelautan. Sehingga benteng yang dibangun oleh raja Gowa ke-9 ini biasa disebut juga benteng panyua. Tapi awalnya benteng ini disebut sebagai benteng ujung pandang, tapi setelah diambil alih oleh Belanda, benteng ini dirubah namanya menjadi Fort Roterdam oleh cornellis spellman untuk mengenang daerah kelahirannya di belanda.

Benteng yang memiliki luas 100x150 meter ini tak pernah sepi dari pengunjung. Menjelang sore benteng ini telah ramai. Apalagi sabtu-minggu. Anda akan mendapatkan banyak orang yang berkeliaran. Ada yang sekadar jalan jalan, ada yang ingin foto model, ada yang ingi prawedding, ada juga yang ingin menikmati pemandangan dan museum lagaligo nya.


Museum Lagaligo.
Itu tadi sekilas tentang benteng Fort Roterdam tempat dimana museum la galigo yang saya kunjungi berada. Sekarang mari kita liat liat bagaimana museum la galigo dan sensasi yang bisa kita dapatkan.

Untuk masuk museum ini biasanya pengunjung akan dikenakan tarif tiga ribu rupiah. Tapi tarif itu sangat murah untuk menikmati perjalanan wisata ke masa lalu. Dari pintu masuk akan diperlihatkan maket benteng roterdam dan sejarah singkat benteng roterdam.

Masuk ruangan berikutnya, saya melihat bermacam macam artefak, arca dan peninggalan jaman purba. Ditempat ini saya bisa melihat perlengkapan perlengkapan jaman dulu. Orang untuk bertahan hidup mereka menciptakan alat mereka sendiri untuk mempermudah aktifitasnya. kalau dibanding alat alat sekarang, alat alat tempo dulu sangat sederhana. Terbuat dari kayu, batu, dan tulang tulang.
replika arca/arman

perkakas tempo dulu/arman

Melewati pintu berikutnya, saya bisa melihat rumah adat sulawesi selatan, adat toraja dan bugis makassar.

Setiap pintu di museum ini seperti pintu lorong waktu. yang membawa kita melompat dari satu masa ke masa berikutnya.

Pintu berikutnya yang saya tuju adalah masa penjajahan. Di sini diperlihatkan contoh contoh mata uang pada masa jepang dan belanda dan berbagai pernak perniknya.
mata uang kertas jepang/arman

mata uang koin jaman dulu/arman

Di museum ini pula kita bisa melihat peninggalan peninggalan belanda dan kerajaan kerajaan gowa. Ada senjata, pistol, keris, badik, keramik, pedang, dan masih banyak lagi.
pistol jaman jepang/arman

keris/arman

Melihat semua itu sungguh memberikan gambaran yang sangat jelas apa yang terjadi di masa lalu.

Terakhir saya mengakhiri perjalananku dengan istirahat di depan benteng roterdam. Bagai anda yang suka kuliner, ditempat ini tersedia banyak menu. ada kelapa muda, es teler, jus, dan makanan khas. Salah satu nilai plusnya juga, kita bisa melihat sensasi sore di pantai. karena tempatnya pas dipinggir pantai.

oleh oleh dari museum /arman


Jadi, masih bilang perjalanan ke museum membosankan.? Bagaimana cerita kalian di museum. ?

Komentar

  1. beuh.. mantep..!! ane suka pistolnya tuh.. :D
    buat pajangan di kamar keren tuh...

    BalasHapus
  2. haahahha...
    bisa juga tuh..

    pasti dikira antek antek tempo doloe...heheheheh

    salam

    BalasHapus
  3. wew di aceh juga ada mas, namanya rencong. mau bisa dijual sepasang loh haha karena di aceh kris untuk wanita dan laki-laki beda bentuknya dan namanya :D

    BalasHapus
  4. saya baru sekali kesana...pas baca ini jadi ingatlagi deh...wkwkkk....sip...liburan pendidikan sejarah ....

    BalasHapus
  5. setelah diingat-ingat ternyata aku pernah liat penampakan persis seperti ini tapi cuma di tv doank hhi..

    BalasHapus
  6. @nitnot: ia mas. jadi kapan lagi jalan jalan ke makassar nya???

    @aul: tawarn ke mas andy, kayaknya dia minat tuh...

    @mimi: hahaha.. sekali kali liat aslinya. pasti lebih seru...

    salam

    BalasHapus
  7. jauh ya kalau harus ke makasar, mudah-mudahan ada rezeky berlebih nanti amin.. biar bisa kesampean kesana :)

    oya ada sedikit tugas dari aku ntu, intip disini ya http://mimisikembar.blogspot.com/2011/06/10-bocoran-tentang-mimi-sikembar.html

    Happy Blogging :)

    BalasHapus
  8. nda ngajak mau jalan2 ke roterdam.. hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan tulis komentar anda di sini